Hingga waktu ajal menjemputku
Takkan pernah ada sesalku untuk menunggumu
Takkan pernah ada sesalku untuk menunggumu
Aku harus tetap menunggu
Hingga nanti aku berbaring
Sampai mati aku akan tetap menunggumu
Hingga nanti aku berbaring
Sampai mati aku akan tetap menunggumu
Ingin ku gapai bulan dan ku petik bintang
Ingin ku berikan semua hanya untukmu
Agar kau tahu besarnya cintaku kepada dirimu
Ingin ku berikan semua hanya untukmu
Agar kau tahu besarnya cintaku kepada dirimu
Ku ingin kau tahu tentang perasaanku
Ku ingin kau tahu besar cinta padamu
Ingin ku berikan sisa waktuku
Dan sisa umurku sampai mati
Ku ingin kau tahu besar cinta padamu
Ingin ku berikan sisa waktuku
Dan sisa umurku sampai mati
Aku harus tetap menunggu
Hingga nanti aku berbaring
Sampai mati aku akan tetap akan tetap menunggumu
Hingga nanti aku berbaring
Sampai mati aku akan tetap akan tetap menunggumu
Ingin ku gapai bulan dan ku petik bintang
Ingin ku berikan semua hanya untukmu
Agar kau tahu besarnya cintaku kepada dirimu
Ingin ku berikan semua hanya untukmu
Agar kau tahu besarnya cintaku kepada dirimu
Ku ingin kau tahu tentang perasaanku
Ku ingin kau tahu besar cinta padamu
Ingin ku berikan sisa waktuku
Dan sisa umurku
Ku ingin kau tahu besar cinta padamu
Ingin ku berikan sisa waktuku
Dan sisa umurku
Ingin ku gapai bulan dan ku petik bintang
Ingin ku berikan semua hanya untukmu
Agar kau tahu besarnya cintaku kepada dirimu
Ingin ku berikan semua hanya untukmu
Agar kau tahu besarnya cintaku kepada dirimu
Ingin ku gapai bulan dan ku petik bintang
Ingin ku berikan semua hanya untukmu
Agar kau tahu besarnya cintaku kepada dirimu
Ingin ku berikan semua hanya untukmu
Agar kau tahu besarnya cintaku kepada dirimu
Ku ingin kau tahu tentang perasaanku
Ku ingin kau tahu besar cinta padamu
Ingin ku berikan sisa waktuku
Dan sisa umurku sampai mati
Ku ingin kau tahu besar cinta padamu
Ingin ku berikan sisa waktuku
Dan sisa umurku sampai mati
“Eh, kau ni gila ke apa? Dahlah kau langgar aku tadi. Lepas itu, kau hempuk pula aku dengan beg Bangla kau tu. Hah, sekaran…g kau panggil aku perogol pula.”
Pertemuan pertama mencipta pengalaman memalukan apabila pemuda yang cuba membantunya diserang dengan beg Bangla miliknya. S…aat itu ingin sahaja dia berlari 1000 meter tanpa henti dan tak tahu mana nak sorokkan mukanya. Pertemuan demi pertemuan tercipta dengan sendirinya seolah-olah takdir sengaja mempertemukan dua insan tanpa perasaan cinta.
Tanpa disangka, takdir telah menyatukan mereka apabila Adam Syafiq dan Cazlin Amalina disatukan atas rencana tersembunyi. Mungkinkah ikatan yang dibina tanpa perasaan cinta mampu menggapai istilah happy ever after? Mampukah kedua-dua mereka menghindari bius-bius cinta yang mula menghampiri? Akan adakah badai yang melanda untuk menguji kesetiaan mereka?
seorang sahaja. Dari saat kita jatuh cinta hinggalah sekarang dan semoga pada masa-masa yang akan datang, biarlah Lin seorang sahaja yang menghuni hati abang. Betapa dalamnya abang tempatkan Lin dalam hati abang, Allah sahaja yang Maha Mengetahui. Walaupun Lin bertukar menjadi Gorilla, orang utan, monyet atau Keluang Man, Lin adalah pujaan hati abang selama-lamanya.” Suasana yang pada mulanya serius dan penuh penghayatan bertukar riuh dengan gelak ketawa Adam Shafiq.